Senin, 03 Maret 2025

Desak Prabowo Copot Menaker, KSPI: Ngurusin Sritex Saja Tak Mampu!

Presiden KSPI, Said Iqbal. 

JAKARTA, GebrakNasional.Com – Presiden Prabowo Subianto didesak untuk segara mencopot Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) dan Wakilnya.


Hal itu disampaikan Presiden Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal dalam menyikapi kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal karyawan PT Sritex.


Dia mempertanyakan keberadaan dan kinerja Menaker dan Wakilnya yang dinilai lalai dalam menangani masalah PHK di Sritex.


“Partai Buruh meminta copot itu menaker dan wamenaker. Ngurusin Sritex saja enggak bisa. Apalagi ngurusin pabrik-pabrik di seluruh Indonesia,” kata Said dalam konferensi pers virtual, Minggu, 02 Maret 2025.


Said menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterima, jumlah karyawan yang bergantung hidup di PT Sritex dan anak perusahaannya mencapai 48 ribu orang.


Angka tersebut belum termasuk perusahaan pemasok bahan baku, penyedia makanan, transportasi, angkutan pekerja, dan pedagang kecil yang juga terdampak.


Ia memperkirakan, secara keseluruhan, jumlah pihak yang terdampak akibat penutupan PT Sritex bisa mencapai ratusan ribu orang, yang kehilangan mata pencaharian mereka tepat pada 1 Ramadhan atau menjelang Hari Raya Idul Fitri.


“Jangan berdalih pailit, itu urusan lain,” ujarnya.


Said juga menduga, Menaker dan Wakilnya takut dicopot oleh Presiden, mengingat Presiden telah memberikan instruksi yang jelas bahwa tidak ada PHK di PT Sritex.


Namun, pada kenyataannya, pemerintah tidak mampu melindungi puluhan ribu karyawan Sritex dari PHK yang dianggap ilegal karena tidak melalui skema bipartit atau tripartit.


Di sisi lain, ribuan karyawan Sritex masih belum mengetahui besaran pesangon yang akan mereka terima dan bahkan diminta untuk mendaftarkan diri untuk PHK.


“Yang kami lihat langsung karyawan orang per orang diminta untuk mendaftar PHK. Enggak ada PHK itu mendaftar,” ujar Said.


“Ini ngomongnya doang, tidak ada PHK, tidak ada PHK, ternyata PHK. Begitu di-PHK, enggak ngerti mekanismenya. Bagaimana menjadi Menteri, menjadi Wakil Menteri?” imbuhnya.


Diketahui sebelumnya, ribuan karyawan PT Sritex di Sukoharjo menggelar perpisahan dengan keluarga Lukminto pada Jumat, 28 Februari 2025.


Perpisahan itu dilakukan karena mulai 1 Maret 2025, perusahaan tekstil terkemuka tersebut resmi tutup setelah 58 tahun beroperasi. Momen tersebut diwarnai dengan tangis para pegawai yang dirumahkan tepat di hari pertama bulan Ramadhan. (*/red)

Show comments
Hide comments
Tidak ada komentar:
Tulis komentar

Back to Top