Selasa, 10 Desember 2024

BPI KPNPA RI Apresiasi Tranparansi Kabid Propam Polda Jateng Terkait Penembakkan Pelajar SMK Semarang


Jakarta // GebrakNasional.com - Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI) memberikan Apresiasi kepada Kabid Propam Polda Jawa Tengah Kombes Pol Aris Supriyono , ia dinilai telah menyampaikan keterangan secara transparan berdasarkan data valid dihadapan Anggota Komisi 3 DPR RI terkait kasus penembakkan siswa SMK 4 Semarang Jawa Tengah, Selasa (10/12).


Ketua Umum BPI KPNPA RI Tebe Sukendar menyebut langkah Kombes Pol Aris Supriyono sebagai bukti masih adanya sosok perwira polri yang menjunjung tinggi integritas , kami sangat bangga dengan Keberanian Kombes Aris yang secara jujur mengungkap fakta kronologi kejadian , hal ini membuktikan bahwa transparansi dalam tubuh polri masih ada ,’’ujar Tubagus Sukendar 


Sikap berbeda justru ditunjukkan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar dalam keterangan nya Kapolrestabes menyebutkan penembakkan tersebut sebagai bentuk pembelaan diri oleh anak buah nya.


Pernyataan Kapolrestabes ini menuai kecaman dari berbagai pihak termasuk BPi KPNPA RI 

Tubagus Sukendar mengecam keras pernyataan Kapolrestabes Semarang yang dinilai nya Mencoreng Citra Polri dimata Masyarakat , kita melihat Tindakan Kapolrestabes membela pelaku justru semakin memperburuk kepercayaan publik terhadap Polri 


Sebagai Pimpinan, seharus nya ia bersikap tegas terhadap pelanggaran hukum yang dilakukan anak buah nya dan bukan membela yang salah tegas Kang Tebe Sukendar 


BPI KPNPA RI melihat apa yang disampaikan Kabid Propam Polda  jateng dan Kapolrestabes Semarang ada tidak kesesuaian untuk itu Mabes Polri segera melakukan pemeriksaan terhadap Kapolrestabes Semarang 


Ketua Umum BPI KPNPA RI, Tubagus Rahmad Sukendar, mendesak Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk mencopot Kapolrestabes Semarang dari jabatannya. Ia menilai pernyataan Kapolrestabes yang membela tindakan anak buahnya sebagai pembelaan diri merupakan tindakan yang tidak pantas dan mencoreng citra Polri.


“Kapolrestabes Semarang menunjukkan sikap yang sangat mengecewakan masyarakat dengan membela tindakan anak buahnya yang jelas melanggar hukum. Ini tidak hanya menyakiti keluarga korban, tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap Polri. Kapolri harus segera mengambil langkah tegas dengan mencopot Kapolrestabes Semarang,” ujar Tubagus, Jumat (29/11).


Menurut Tubagus, kejadian ini menunjukkan adanya kelemahan dalam pengawasan internal Polri, terutama di lingkungan Polrestabes Semarang.


“Tindakan seperti ini tidak dapat ditoleransi. Sebagai institusi penegak hukum, Polri harus menjunjung tinggi profesionalisme dan keadilan. Jika dibiarkan, kasus seperti ini akan semakin memperburuk citra Polri di mata masyarakat,” tegasnya.


BPI KPNPA RI juga meminta agar penanganan kasus ini dilakukan secara transparan, dan oknum anggota Polrestabes Semarang yang terlibat penembakan harus diproses hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku.


“Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu. Korban adalah seorang siswa, dan penembakan tersebut tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun. Kami mendesak agar kasus ini diusut tuntas dan pelakunya dijatuhi hukuman yang setimpal,” tambah Tubagus.


Lebih lanjut, Tubagus mengapresiasi langkah Komisi III DPR RI yang turut menyoroti kasus ini dengan menjadwalkan pemanggilan Kapolrestabes Semarang pada Selasa (3/12). Ia berharap langkah ini menjadi bagian dari upaya mengevaluasi kinerja Polri secara menyeluruh.


“BPI KPNPA RI akan terus mengawal kasus ini hingga keadilan benar-benar ditegakkan. Kami juga meminta Polri untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan, dengan memperketat pengawasan terhadap anggotanya,” pungkas Tubagus.


Kasus penembakan ini telah menjadi sorotan publik setelah seorang siswa SMKN 4 Kota Semarang, GRO, meninggal dunia akibat luka tembak. Menurut Polisi, insiden ini diduga terjadi saat polisi berusaha membubarkan tawuran antar kelompok gangster di Semarang Barat pada Minggu (24/11) dinihari. Tiga siswa lainnya dilaporkan mengalami luka-luka dalam peristiwa tersebut. (Wie)

Show comments
Hide comments
Tidak ada komentar:
Tulis komentar

Berita Terbaru

Back to Top