Sabtu, 23 November 2024

Menteri Nusron Sebut Perangi Mafia Tanah Pakai Strategi Firewall System

Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid. 

JAKARTA, GebrakNasional.Com – Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid memastikan komitmen memerangi mafia tanah tidak berubah.


Menurutnya, ada sejumlah strategi untuk memerangi mafia tanah. Salah satunya dengan memperkuat sistem di internal Kementerian ATR/BPN yang ia sebut sebagai firewall system.


Nusron mengatakan, tanpa sistem pengawasan dan integritas di internal yang kuat, upaya untuk memerangi mafia tanah tidak akan mudah.


“Soal komitmen memerangi mafia tanah itu kita harus persisten. Harus persisten istikamah, tapi strategi yang paling kuat adalah strategi firewall system. Kita menciptakan tembok di dalam,” kata Nusron kepada wartawan di Kantor PWNU Jatim, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 21 November 2024.


“Mafia tanah itu sekuat apa pun, kalau di dalam tidak tergoda, di dalam dia komplain, di dalam itu dia mempunyai pendekatan risk management yang baik, saya kira yang di dalam tidak akan terjadi,” ujarnya.


Selain membangun firewall system, kata Nusron, memerangi mafia tanah juga dilakukan dengan menerapkan jerat Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) kepada pelaku mafia tanah.


Dia mencontohkan, pelaku kasus mafia tanah di Dago Elos, Bandung, Jawa Barat, yang kini diusut dengan menggunakan TPPU.


“Sudah ada satu case di Bandung, kita jadikan tersangka TPPU, yang bersangkutan kena hukuman tiga tahun, kemudian sekarang lagi di-trace asetnya menjadi tersangka TPPU,” ucapnya.


“Jadi sekarang semua siapa pun yang terbukti menjadi mafia tanah, menyerobot tanah orang lain, hasil kekayaannya itu akan kita trace dan kita gunakan pasal TPPU,” tegasnya.


Sebelumnya dikabarkan, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid memastikan akan mengejar pelaku mafia tanah dengan TPPU. Nusron mengatakan langkah itu dilakukan agar menimbulkan efek jera bagi pelaku mafia tanah.


Dia menjelaskan, kasus mafia tanah yang dimaksud yang terjadi Dago Elos, Jawa Barat, yang menimbulkan kerugian ekonomi hingga Rp 3,6 triliun.


Karena itu, pihaknya mengapresiasi langkah penegak hukum, yakni Polda Jawa Barat dan Kejati Jawa Barat, yang akan mengusut kasus tersebut dengan TPPU.


“Mulai hari Selasa kemarin, ditindaklanjuti dengan tindak pidana pencucian uang, atau TPPU, ini yang pertama langkah maju di mana mafia tanah sudah berhasil dilakukan tindak pidana pencucian uang, dan sudah terbukti, nanti akan di-tracing aset-aset beliau, kekayaan yang bersangkutan,” kata Nusron di Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 14 November 2024. (*/red)

Show comments
Hide comments
Tidak ada komentar:
Tulis komentar

Berita Terbaru

Back to Top