JAKARTA, GebrakNasional.Com – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) meyakini akan mendapat rekan koalisi untuk mengusung Calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jakarta 2024, guna melawan calon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
“Ya politik itu keyakinan,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P, Hasto Kristiyanto kepada wartawan, Sabtu, 17 Agustus 2024.
Diketahui, PDI-P tidak bisa mengusung Calon Gubernur dan Wakil Gubernur sendirian pada Pilkada Jakarta 2024, karena hanya mampu meraih perkiraan 15 kursi di DPRD Jakarta 2024-2029, turun 10 kursi daripada pemilu sebelumnya.
Sementara, partai politik atau gabungan partai politik membutuhkan sedikitnya 22 kursi di DPRD Jakarta untuk dapat mengusung pasangan calon.
Di sisi lain, hampir seluruh partai politik tiba-tiba merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang sebelumnya sukses mengantarkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang Pilpres 2024.
Di antara partai-partai itu termasuk PKS dan Partai Nasdem yang resmi menarik dukungan terhadap pencalonan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sementara itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga mengirim sinyal sejenis, namun belum secara resmi menyatakan sikap.
Hasto membandingkan situasi ini dengan situasi pada Era Orde Baru, ketika PDI-P juga berada pada posisi disudutkan.
“Dulu Bu Mega ketika memimpin PDI, kantor PDI diserang. Kita punya keyakinan,” ujarnya.
Jika nantinya mendapat rekan koalisi yang dapat menggenapi syarat kursi DPRD, Hasto pun membuka peluang partainya akan mengusung duet Anies Baswedan-Rano Karno.
Rano Karno merupakan kader PDI-P yang pernah bercokol di Senayan sebagai anggota DPR RI.
Hasto menyebut, usul duet Anies-Rano Karno itu muncul dari akar rumput partai banteng.
“Ya itu ada aspirasi misalnya dari akar rumput untuk Mas Anies dan Si Doel Anak Betawi, Mas Rano Karno. Ya itu merupakan ekspresi dari arus bawah. Partai terus mencermati suara rakyat,” kata Hasto. (*/red)
Tidak ada komentar:
Tulis komentar