Rabu, 06 Maret 2024

Akibat Mesin Mati, 1 Nelayan Hilang: Ditpolairud Polda Banten bersama Tim SAR Sisir Perairan Sangiang


Cilegon // GebrakNasional.com - Ditpolairud Polda Banten sisir Perairan Selat Sunda guna mencari korban hanyut dengan perahunya, tepatnya di perairan dekat Pulau Sangiang yang terjadi pada Rabu, 06 Maret 2024 sekitar pukul 10.00 Wib.


Dirpolairud Polda Banten Kombes Pol Yunus Hadith Pranoto melalui Kasubdit Patroliairud AKBP Saidin saat dikonfirmasi membenarkan adanya korban hanyut dengan perahunya, tepatnya di perairan dekat Pulau Sangiang yang terjadi pada hari ini sekitar pukul 10.00 Wib..


"Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Banten mendapati adanya laporan korban hanyut tersebut langsung mengerahkan personelnya menggunakan kapal patroli polisi XXIII-1009 menuju lokasi guna melakukan melakukan pencarian terhadap korban tersebut," ujarnya.



"Berdasarkan informasi bahwa korban hanyut tersebut Dedi Santoso (43) Th / warga Kp Citangkil Desa Citangkil Kecamatan Citangkil Kota Cilegon menggunakan perahu katir yang sedang melakukan aktifitas nelayan. Didalam kapal tersebut ada dua orang nelayan namun yang satunya berenang menuju pulau Sangiang yang terdekat guna meminta bantuan," jelasnya.


"Sampai detik ini pencarian masih dilakukan bersama Tim SAR, masih terus melakukan upaya pencarian kepada korban hanyut ini," tutur Kasubdit Patroliairud.


"Untuk pencarian kita lakukan kurang lebih radius 3 sampai 4 mil laut, namun  dikarenakan cuaca gelombang tinggi KP. XXIII-1009 kembali ke pos MUP Anyer untuk sementara waktu, dan nanti kita lanjutkan kembali pencarian tersebut," tutup AKBP Saidin.


Tampak terlihat personel yang terlibat dalam proses pencarian tersebut Bripka Saep, Bripka Mujib Burohman, Bripka Riccar Sandi, Bripda Septian, Kopka Endin (Posmat TNI-AL Anyer), Aki Rubi (BPBD Kabupaten Serang), Sapta Bolang (BPBD Kabupaten Serang) dan Alif Agustin (BPBD Kabupaten Serang).


Sementara itu Firman salah seorang pemilik perahu Tanjung Peni menjelaskan, menurut informasi benar adanya kapal nelayan yang hanyut terbawa ombak.


"Ada kapal nelayan Tanjung Peni yang mengalami mati mesin, ada dua orang yang menaiki kapal tersebut dan salah satunya berenang menuju ketepian terdekat guna meminta pertolongan" ujarnya.


"Namun, korban yang ditinggalkannya itu yang masih berada di atas perahu (kapal) karena adanya angin dan gelombang secara tiba-tiba diterjang gelombang tinggi dan terbawa arus laut hingga menghilang," jelasnya.


"Untuk saat ini sudah dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan tengah melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian namun sampai sekarang belum menemukan hasil " tandasnya.

(Wie/Red)

Show comments
Hide comments
Tidak ada komentar:
Tulis komentar

Berita Terbaru

Back to Top