Serang // GebrakNasional.com - Berdasarkan Berita Resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, Jumat (1/12/2023), pada tahun 2023 IPM Provinsi Banten telah mencapai 75,77 atau meningkat 0,52 poin dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 75,25. Peningkatan IPM 2023 terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, maupun standar hidup layak.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, pihaknya berkomitmen terus meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Mempertahankan IPM Provinsi Banten yang konstan pada angka yang cukup tinggi.
Dikatakan, dengan angka IPM yang cukup tinggi, kualitas kehidupan masyarakat Provinsi Banten masuk pada kategori baik. Dari sisi umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, maupun standar hidup layak.
"Kita harapkan itu bisa dipermanenkan angkanya. Karena dengan telah begitu komprehensifnya, maka ia akan menjadi satu kesatuan yang utuh. Tidak hanya capaian angka saja tapi juga kualitasnya," kata Al Muktabar, Jumat (1/12/2023).
Al Muktabar menjelaskan, kenaikan IPM itu merupakan akumulasi dari berbagai parameter, dan tentu kita tidak berpuas diri dengan capaian itu, karena masih banyak hal yang perlu kita tingkatkan terus.
Namun demikian, lanjutnya parameter yang terus membaik ini menunjukkan bahwa stakeholder dan Pemda mengupayakan betul bagaimana perbaikan tata kehidupan masyarakat di Provinsi Banten, dan kita akan terus upayakan bersama Bupati dan Wali Kota dengan segenap jajaran yang keterkaitannya dengan itu.
Masih menurut Al Muktabar, peran serta masyarakat secara umum penting sekali karena IPM bukan parameter searah tapi saling multi arah. Semua berperan, pada dasarnya memerlukan kesadaran bersama, karena pemerintah mempunyai keterbatasan.
"Kalau kesadaran masyarakat sudah terbentuk, kita bisa saling harmoni untuk saling menguatkan menggiatkan dan mengikuti tata cara kehidupan yang baik," pungkasnya.
Untuk diketahui, IPM Provinsi Banten berdasarkan Berita Resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten pada tahun 2023 telah mencapai 75,77 atau meningkat 0,52 poin dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 75,25. Peningkatan IPM 2023 terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, maupun standar hidup layak.
Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2023 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 74,77 tahun, meningkat 0,31 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya yang sebesar 74,46. Sumber data umur harapan hidup saat lahir sebut BPS, menggunakan hasil Long Form SP2020 (SP2020-LF).
Pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk umur 7 tahun meningkat 0,04 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, dari 13,05 menjadi 13,09 tahun, sedangkan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,02 tahun, dari 9,13 tahun menjadi 9,15 tahun pada tahun 2023. Sumber data HLS dan RLS menggunakan hasil Susenas Maret
Dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun (yang disesuaikan) sebesar 12,60 juta atau meningkat 385 ribu rupiah (3,15 persen) dibandingkan tahun sebelumnya. Sumber data pengeluaran riil per kapita per tahun menggunakan hasil Susenas Maret.
Metodologi BPS dalam perhitungan IPM sendiri untuk tahun 2023 ini masih sama dengan tahun sebelumnya. Hanya sumber datanya yang berbeda, khususnya untuk Umur Harapan Hidup (UHH). UHH hasil proyeksi Sensus Penduduk (SP) 2020 Long Form mulai diterapkan tahun 2023 dan angka tahun 2020-2022 dihitung ulang.
UHH merupakan salah satu produk proyeksi SP 2020 long form yang saat ini sudah resmi digunakan di Indonesia.
(Wie/Red)
Tidak ada komentar:
Tulis komentar