Serang // GebrakNasional.com - Kapolda Banten Irjen Pol Prof. Dr. Rudy Heriyanto yang diwakili Dirbinmas Polda Banten Kombes Pol Widiatmoko pimpin kegiatan Latihan Pra Operasi (Latpraops) Bina Kusuma Maung Polda Banten Tahap II Tahun 2023 yang dilaksanakan di Aula Serbaguna Polda Banten pada Senin (17/07).
Kegiatan ini diikuti Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops), Kasat Binmas Polres jajaran Polda Banten dan peserta.
Dirbinmas Polda Banten Kombes Pol Widiatmoko menyampaikan sambutan tertulis Kapolda Banten. “Provinsi Banten merupakan kawasan penyanggah ibu kota dan gerbang keluar masuk antara pulau Jawa dan Sumatera memiliki tingkat kerawanan kamtibmas yang sangat komplek, rendahnya SDM terutama masyarakat yang berasal dari pedesaan sementara tuntutan kebutuhan ekonomi yang semakin hari semakin tinggi ditambah dengan keterbatasan kesempatan kerja bagi masyarakat, hal tersebut dapat menimbulkan potensi kerawanan kamtibmas yang perlu kita antisipasi,” ucapnya.
Widiatmoko mengatakan bahwa dibutuhkan langkah efektif dan nyata untuk menanggulangi potensi kerawanan. “Berdasarkan potensi kerawanan diatas, menimbulkan banyak kasus kriminalitas khususnya kejahatan jalanan sehingga dibutuhkan langkah efektif dan nyata untuk menanggulanginya, salah satu langkah nyata yang dilaksanakan oleh Polda Banten adalah dengan melaksanakan kegiatan Operasi Binw Kusuma Maung 2023,” kata Widiatmoko.
Widiatmoko juga menjelaskan bahwa Polri tidak bisa bekerja sendiri dan perlu dukungan dari Stakeholder lainnya. “Guna merealisasikan tugas pokok yaitu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat sebagaimana tertuang dalam Pasal 13 Undang-Undang kepolisian Nomor 2 tahun 2002, Polri tidak bisa bekerja sendiri tetapi perlu adanya dukungan dari seluruh komponen Stakeholder masyarakat, sehingga perlu adanya sinergi polisional,” terang Widiatmoko.
Sinergi Polisional dapat terwujud apabila adanya sikap saling proaktif diantara Polri dan masyarakat. “Sinergi polisional dapat terwujud apabila adanya sikap saling proaktif diantara Polri dan masyarakat sehingga terciptanya kehidupan masyarakat yang aman, tentram, damai dan sejahtera sebagaimana yang dicita-ciptakan bersama, begitu juga harapan untuk mewujudkan Polri yang prodiktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan yabg kita kenal dengan konsep Polri yang presisi dapat terealisasikan,” tegasnya.
“Mencermati situasi kamtibmas yang sedemikian komplek dengan tantangan tugas yang dihadapi, terutama dalam upaya menciptakan situasi kondusif di masyarakat menjelang dimulainya tahapan pemilu 2024, oleh karena itu memunculkan berbagai potensi kerawanan yang memerlukan perhatian serius, dengan mengantisipasi sejak dini supaya tidak berkembang menjadi gangguan nyata, yang dapat mengganggu dan menghambat aktifitas masyarakat pada umumnya dan agenda nasional Pemilu 2024,” tambahnya.
Polri perlu mengantisipasi tindak kejahatan dapat memicu terjadinya perbedaan pendapat yang berpotensi menjadi kegaduhan. “Kita perlu mengantisipasi terhadap peningkatan kejahatan jalanan, aksi premanisme serta potensi gangguan kamtibmas lainnya seperti tindak kejahatan jalanan, jual beli narkoba, pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan dan curanmor ditambah lagi dengan kerawanan Pemilu tentang penyebaran berita hoax yang marak terjadi sehingga dapat memicu terjadinya perbedaan pendapat yang berpotensi menjadi kegaduhan umum serta memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Widiatmoko.
“Untuk itu kita harus mempersiapkan sebaik-baiknya, langkah-langkah atau upaya penanganan baik yang bersifat preemtif, preventif maupun represif khususnya kepada para kasat binmas, Kanit binmas dan Bhabinkamtibmas agar benar-benar dapat melaksanakan tugas pokok mulai dari deteksi dini, melaksanakan kegiatan door to door system atau kunjungan serta giat problem solving sebagaimana petunjuk dalam peraturan Kepolisian Nomor 1 tahun 2021 tentang Pemolisian Masyarakat,” tambahnya.
Widiatmoko berharap dengan adanya Operasi Bina Kusuma Maung 2023 dapat meminimalisir kejadian kejahatan. “Diharapkan dengan dimulainya operasi Bina Kusuma Maung 2023, dapat meminimalisir kejadian kejahatan jalanan maupun kejahatan konvensional lainnya sehingga terciptanya situasi kondusif di masyarakat dan agenda nasional Pemilu 2024 dapat berjalan dengan aman, tertib sehingga menghasilkan pimpinan bangsa yang sesuai dengan harapan masyarakat,” harap Widiatmoko.
“Dari beberapa hal yang saya sampaikan, maka pada kesempatan dan momen yang sangat baik ini diharapkan para peserta Latpraops dapat mengikuti kegiatan dengan serius guna menambah pengetahuan dan Wawasan bagi para peserta Latpraops, Dan menghasilkan rumusan ataupun produk yang berkualitas untuk dapat dijadikan pegangan pada pelaksanaan tugas di lapangan,” tutup Widiatmoko .(Wie/Red)
Tidak ada komentar:
Tulis komentar