Serang // GebrakNasional.com – Untuk meningkatkan kemampuan personel, Ditlantas Polda Banten melaksanakan pelatihan kemampuan safety riding dan driving yang dilaksanakan di Lapangan Merah Polda Banten pada Selasa (07/03).
Kegiatan dipimpin langsung Wadirlantas Polda Banten AKBP Kukuh Priyo Taruno dan Kasubdit Keamanan Keselamatan (Kamsel) AKBP Kamarul Wahyudi selaku Tim Pelatih Safety Riding dan Driving. Kegiatan tersebut diikuti oleh personel Ditlantas serta Ditsamapta Polda Banten sebanyak 50 orang.
Dalam arahannya Kukuh menyampaikan bahwa Polda Banten akan menghadapi tantangan tugas kedepan yaitu pengamanan hari raya Idul Fitri 2023. “Kita akan menghadapi tugas kemanusiaan yaitu hari raya Idul Fitri 2023, Provinsi Banten tidak lepas dari perpindahan dua model transportasi yaitu darat dan laut dengan tata cara yang berbeda serta berpotensi sebagai alternative wisata yaitu Wisata Anyer dan Carita,” ucap Kukuh.
Kukuh juga menjelaskan pentingnya kolaborasi personel Ditlantas dan Ditsamapta dalam pengamanan hari raya Idul Fitri. “Maksud dari kegiatan ini yang paling penting adalah untuk menyamakan persepsi, dimana para peserta latihan harus paham tujuan pengurai macet, disini juga harus dilakukan kolaborasi antara personel Ditlantas dan Ditsamapta dengan harapan pelaksanaan kerja sama terjalin dengan baik,” kata Kukuh.
Kukuh juga menjelaskan dalam pengamanan hari Raya Idul Fitri Ditlantas dan Ditsamapta tergabung dalam Tim Raicet. “Dua Satuan Kerja (Satker) yaitu Ditlantas dan Ditsamapta Polda Banten tergabung dalam tim pengurai kemacetan (raicet) yang merupakan satuan elit, sehingga dengan kehadirannya masyarakat merasa aman dan terlayani, tugas satgas raicet dari mulai mengurai kemacetan dan menjaga agar tidak macet dalam eskalasi tertentu juga diharapkan terjadinya kolaborasi kerjasama yang baik antara Ditlantas dan Ditsamapta Polda Banten,” ujar Kamarul.
Kukuh berharap agar personel pelatihan dapat mengontrol sikap dan perilaku guna memberikan kenyamanan kepada masyarakat. “Sebagai tambahan dan sifatnya perintah, bagaimanapun lelahnya atau ketika kondisi sedang emosi, personel pelatihan jangan melakukan aksi berlebihan kepada masyarakat, sampaikan edukasi, informasi dan pemahaman kepada masyarakat terutama pengguna jalan dengan bahasa yang baik dan simpatik,” tuturnya. (Wie/Red)
Tidak ada komentar:
Tulis komentar