SERANG // GebrakNasional.com - Datangnya Bulan Suci Ramadan menjadi salah satu momen penting bagi umat muslim di seluruh penjuru dunia. Terlihat berbagai tradisi unik menyambut bulan penuh ampunan tersebut mulai dilakukan oleh umat muslim.
Di Indonesia sendiri terdapat tradisi Munggahan, yang merupakan salah satu tradisi di tanah Pasundan dalam menyambut datangnya Bulan penuh ampunan ini. munggah sendiri artinya naik, bisa disimpulkan munggahan bermakna naik ke bulan suci yang derajatnya lebih tinggi.
Tradisi munggahan dijalankan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas rahmat Allah SWT. Bisa juga sebagai wujud pembersihan diri selama setahun kebelakang sebelum dilaksanakannya puasa Ramadan.
Dalam tradisi munggahan, silaturahmi antar keluarga bisa ditingkatkan sebab, kegiatan munggahan berisi kumpul bersama keluarga, berziarah ke makam lelulur, saling memaafkan antar sesama, hingga mengamalkan sedekah.
Di Rutan Kelas IIB Serang, Kepala Rutan beserta seluruh Staf dan Regu Jaga melaksanakan Munggahan di Area Rutan. Namun ada yang sedikit berbeda, pada Munggahan kali ini Rutan Kelas IIB Serang mengajak Ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan untuk bersama-sama melaksanakan Munggahan di Lapangan Olahraga Rutan. Selasa (21/03/2023).
"Hari ini ada sekitar 500 WBP beserta seluruh Staf dan Kepolisian Sektor Serang yang hadir dalam kegiatan Munggahan ini," ucap Karutan Kelas IIB Serang Prayoga Yulanda, saat ditemui usai Munggahan, Selasa (21/03/2023)
Lantunan Hadroh dan sholawat Nabi seketika bergema di lapangan Rutan, sejumlah WBP yang rindu akan datangnya Bulan Suci Ramadan dan berkumpul dengan keluarga seraya meneteskan air mata sambil melantunkan sholawat.
"Seperti yang kita sampaikan bahwa kita ini satu, satu rumah sudah seperti keluarga sendiri. Jadi kami tetap memperlakukannya seperti keluarga saat datang bulan Ramadan kami gelar Munggahan agar para WBP dapat merasakan hikmah dari Bulan yang penuh ampunan ini," jelas Prayoga.
Pihak Rutan juga memastikan jika seluruh WBP Laki-laki dan Perempuan mendapatkan pakaian muslim baru, yang dapat mereka kenakan saat melaksanakan ibadah selama bulan suci ramadan.
"Untuk meningkatkan semangat mereka dalam melaksanakan ibadah, kami berikan pakaian gamis untuk WBP laki-laki dan Mukena untuk WBP Perempuan," tambah Prayoga.
Suasana kekeluargaan semakin tergambar pada sesi akhir kegiatan Munggahan, dimana ratusan WBP bersama Seluruh Staf dan Regu Jaga Rutan menggelar makan bersama dengan menu yang dimasak oleh WBP dari dapur Rutan, yang menandakan tidak ada lagi perbedaan antara diantara mereka dalam menyambut Bulan Suci Ramadan.
"Dengan kegiatan ini diharapkan akan menambah semangat mereka dalam melaksanakan ibadah, sehingga kedepannya mereka dapat berubah menjadi lebih baik. Dengan memberikan perlakuan yang baik, maka lebih mudah bagi kami dalam memberikan pemahaman dan pembinaan, sehingga mereka dengan sendirinya akan sadar untuk berlaku baik dan mengikuti aturan yang ada sehingga terciptanya suasana yang aman dan kondusif," jelasnya.
Kegiatan Munggahan ini merupakan rangkaian dari Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) yang ke-59, yang bertujuan untuk dapat terus meningkatkan profesionalisme kerja dalam Pemasyarakatan terutama dalam pemenuhan Hak Asasi Manusia di Lingkungan Pemasyarakatan. (Rendi)
Tidak ada komentar:
Tulis komentar