Serang // GebrakNasional.com -- Satbrimob Polda Banten yang dipimpin Dansat Brimob Polda Banten Kombes Pol Dede Rojudin mengikuti kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Satuan Kimia, Biologi dan Radioaktif (KBR), di Gedung disperindag, KP3B, Kota Serang pada Selasa (20/12).
Kegiatan ini dipimpin sekaligus dibuka oleh Dansat Brimob Polda Banten Kombes Pol Dede Rojudin serta dihadiri oleh Danden Gegana Satbrimob Polda Banten, Kepala BPBD Provinsi Banten, Ciwandan Emergency Response Team, perwakilan dari Polda Banten, Polres Jajaran dan BATAN Provinsi Banten.
Acara dimulai dari pembukaan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengusung tema “Dalam rangka membangun budaya keamanan kimia biologi radiator dan nuklir (KBRN) guna mendukung indonesia pulih cepat dan bangkit lebih kuat”.
Pada kesempatan tersebut Dansat Brimob Polda Banten Kombes Pol Dede Rojudin Memberikan sambutannya kepada para peserta FGD bahwa. “Pemanfaatan bahan Kimia, Biologi dan Radioaktif pada saat ini sudah sangat pesat, baik digunakan sebagai energi maupun dalam bidang teknologi kesehatan, industri bahkan dalam bidang pertanian pun telah dikembangkan untuk mendukung peningkatan kesejahteraan umat manusia, akan tetapi penggunaan bahan – bahan berbahaya yang dalam jumlah besar dan tidak diawasi oleh pihak yang berwenang sangat riskan untuk disalahgunakan maupun terjadinya kecelakaan," tutur Dedi.
Dede Rojudin menambahkan telah menyiapkan Sumber Daya Manusia, “Polri dalam hal ini telah menyiapkan Sumber Daya Manusia, mampu menyiapkan langkah strategis guna mendukung harapan pemerintah dalam rangka membangun budaya keamanan bahan KBR di Indonesia dan memiliki Satuan yang bertugas untuk menanggulangi gangguan Kamtibmas yang berkadar tinggi yakni Korps Brimob Polri," kata Dedi
Terakhir Dedi menjelaskan perlu dibangun sinergi antar Stakeholder terkait potensi ancaman yang akan mengganggu Kamtibmas. “Untuk menghadapi potensi ancaman yang akan mengganggu Kamtibmas perlu dibangun sinergi antar Stakeholder terkait akan potensi bahaya material Kimia, Biologi maupun Radioaktif sehingga terciptanya budaya keamanan kondusif di Banten," tutup Dedi (Wie/Red)
Tidak ada komentar:
Tulis komentar