Serang // GebrakNasional.com - Dalam rangka kemah bakti kesehatan Tahun 2022 dan hari Kesehatan Nasional ke-58 tingkat Provinsi Banten Kabiddokkes Polda Banten Kombes Pol dr. Agung Widodo hadiri kegiatan tersebut yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Kwarda Banten Walantaka pada Kamis (20/10).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Menteri Kesehatan Ir. Budi Gunadi Sadikin, Pj Gubernur Banten Al-Muktabar, Sekretariat Daerah (Sekda) Mohamad Tranggono, Kasrem 064/MY Kolonel Inf Nurkhan, Kepala Dinas Provinsi Banten Dr. dr. Hj Ati Pramudji Hastuti, Wakajati Banten Marang, dan perwakilan unsur Forkopimda Provinsi Banten.
Dalam kesempatannya, Menteri Kesehatan Ir. Budi Gunadi Sadikin mengatakan pentingnya menjaga kesehatan. “Untuk sehat itu perlu ada nya usaha, itu sebabnya ada Dinas Kesehatan disemua Kabupaten/Kota yang tugasnya menjaga masyarakat untuk tetap sehat. Maka dari itu saya mengajak masyarakat sekalian untuk kita bersama-sama hidup sehat mulai dari menjaga pola makan, memperhatikan kandungan yang ada dalam makanan dan makan dengan teratur,” ujar Budi.
Lalu Budi menambahkan bahwa perlu adanya pencegahan stunting sejak dini agar terhindar dari gagal pertumbuhan pada anak. “Pecegahan ini perlu kita lakukan agar terhindar dari gagalnya pertumbuhan pada anak atau gagal pertumbuhan tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Umumnya disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Maka dari itu kita harus terapkan pola makan bergizi seimbang, penting bagi remaja putri untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang, cegah anemia dan berolahraga secara rutin,” imbuh Budi.
Sementara itu, Kabiddokkes mendukung apa yang menjadi arahan Menteri Kesehatan terkait pencegahan stunting sejak dini. “Kami sangat mendukung pencegahana stunting sejak dini sehingga dapat meningkatkan mutu gizi perseorangan, keluarga dan masyarakat melalui perbaikan pola konsumsi makanan dan perilaku sadar gizi, peningkatan akses pangan dan mutu pelayanan gizi sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi,” ujar Agung. (Wie/Red)
Tidak ada komentar:
Tulis komentar