Serang // GebrakNasional.com - Wakil Gubernur Andika Hazrumy menghadiri peringatan Hari Kartini ke-144 yang dilaksanakan di Pendopo Gubernur Banten, Peringatan Hari Kartini ke-144 ini merupakan Inisiasi Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE) serta memberikan penghargaan kepada perempuan berjasa dan berprestasi di seluruh Kabupaten/Kota se Indonesia.
Provinsi Banten di Pendopo lGubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Kota Serang, Kamis (21/4). Dalam sambutannya, Andika mengajak agar peringatan Hari Kartini kali ini dijadikan momentum untuk memberikan apresiasi kepada para tenaga kesehatan (Nakes) perempuan yang dalam beberapa tahun terakhir ini berada di garda terdepan pandemi Covid-19.
"Ini adalah momentum yang tepat bagi kita untuk mengapresiasi para Nakes perempuan yang selama ini berada di garda terdepan pandemi," kata Andika.
Menurut Andika, peringatan Hari Kartini pada masa pemulihan pandemi Covid-19 saat ini harus dimaknai sebagai bentuk penghargaan kepada kaum perempuan yang memiliki peran utama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan pandemi Covid-19. Data menunjukkan 71 persen dari total perawat kesehatan penanganan Covid-19 di Indonesia adalah kaum perempuan. "Hal ini jelas memperlihatkan kontribusi nyata dari perempuan dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia khususnya di Provinsi Banten," kata Andika.
Selain itu, lanjutnya, perempuan juga memiliki peran yang strategis sebagai bagian dari penanganan pandemi Covid-19 berbasis komunitas. Salah satunya melalui PKK yang merupakan organisasi kemasyarakatan yang menghimpun perempuan khususnya ibu-ibu. Para Kartini Banten itu, kata Andika, memiliki kontribusi pada ketahanan keluarga selama masa pandemi Covid-19.
Pemprov Banten sendiri, kata Andika, berkomitmen terhadap pembangunan kesetaraan gender sebagai salah satu yang utama dalam upaya memajukan para perempuan Banten. Hal itu terbukti dengan diperolehnya penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya oleh Pemprov Banten sebanyak 7 kali berturut-turut.
Andika merunut, terakhir Provinsi Banten pada tahun 2021 meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya tersebut untuk Kategori Utama. Kondisi inilah yang menjadi bukti bahwa program-program pembangunan yang sudah dilaksanakan di Banten, memang dilakukan dengan berpedoman pada
strategi pengarusutamaan gender.
Merujuk data BPS, Andika melanjutkan, Indeks Pembangunan Gender (IPG) di Banten terus meningkat dari tahun 2017 sebesar 91,14 poin dan pada tahun 2021 meningkat mencapai 91,83 poin atau sedikit lagi mendekati poin 100 sebagai standar setaranya pembangunan antara perempuan dengan laki-laki.
Menurut Andika hal itu sebagai hasil dari implementasi kebijakan pengarusutamaan gender Pemprov Banten melalui diterbitkannya Perda 10 /2005 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Daerah dan Pergub 80/2014 tentang Percepatan Pengarusutamaan Gender Melalui Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender di Provinsi Banten, dimana Pemprov Banten terus berupaya meningkatkan kedudukan, peran, dan kualitas perempuan serta upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam pembangunan daerah.
Sementara itu Kepala Dinas DP3AKB Sitti Ma’ani Nina mengatakan peringatan Hari Kartini kali ini ditandai dengan pemberian penghargaan kepada perempuan berjasa dan berprestasi di seluruh Kabupaten/Kota se-Indonesia oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE) memberikan penghargaan. Untuk Banten, penghargaanakan diberikan oleh Wagub Andika dalam acara tersebut langsung kepada para perempuan penerima penghargaan.
Kata Nina, penghargaan diberikan dengan tujuan apresiasi Pemerintah kepada perempuan yang berjasa dan berprestasi di
Bidang Pendidikan
Bidang Kesehatan
Bidang Sosial Budaya
Bidang Lingkungan Hidup
Bidang Pertanian.Dan juga untuk meningkatkan kepedulian Pemerintah Daerah dalam mendorong kinerja perempuan untuk berprestasi pada bidang tersebut diatas,” kata Nina.
Adapun penerima penghargaan perempuan berjasa dan berprestasi untuk daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Banten tersebut adalah Yulyanah dari Kabupaten Pandeglang untuk bidang lingkungan; Eneng Juwita dari Kabupaten Lebak untuk bidang pertanian; Komala Sari dari Kabupaten Tangerang untuk bidang pendidikan dan Musfiroh dari Kabupaten Serang untuk bidang kesehatan.
Berikutnya, Ita Rosita dari Kota Tangerang untuk bidang sosial budaya; Purwanti dari Kota Cilegon untuk bidang lingkungan hidup; Muslihah dari Kota Serang untuk bidang pertanian dan Nurlailah Ulfah dari Tangerang Selatan untuk bidang pendidikan. (Wie/Ida)
Tidak ada komentar:
Tulis komentar