Serang // GebrakNasional.com - Untuk mengantisipasi bencana alam serta kecelakaan yang terjadi, personel Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Banten gelar latihan vertical rescue di Halaman gedung Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Banten, pada Rabu (12/01/2022).
Seperti diketahui, Vertical rescue merupakan kegiatan turun dari ketinggian menggunakan peralatan mountaineering seperti karnmantel, tali body, figur, karabiner dan alat-alat semacamnya. Biasanya kegiatan repling ini banyak dilakukan militer, tim SAR, pencinta alam untuk menuruni medan yang curam.
Kapolda Banten Irjen Pol Dr. Rudy Heriyanto melalui Komandan Satuan Brimob Polda Banten Kombes Pol Dwi Yanto Nugroho mengatakan, latihan SAR ini dilaksanakan secara rutin untuk mengasah keterampilan anggota.
“Bencana bisa datang kapan saja, dan di mana saja, maka kesiapan anggota kita asah secara terus menerus,” kata Dwi Yanto Nugroho.
Dwi Yanto Nugroho juga mengatakan selain tugas rutin pengaman dan patroli, anggota juga harus memiliki teknik dasar bertindak taktis jika ditugaskan untuk pertolongan seperti orang tercebur sumur, kecelakaan di jurang atau penyelamatan yang berkaitan dengan ketinggian.
“Kami dari Brimob Banten selalu mengasah kemampuan anggota dalam penanganan bencana alam maupun kecelakaan. Setidaknya, kemampuan teknik penyelamatan akan berguna, khususnya bagi diri sendiri anggota. Artinya, anggota juga perlu memperhitungkan keselamatan dirinya dan orang lain yang diselamatkan, guna meminimalisir jumlah korban akibat kecelakaan dan bencana,” ujar Dwi Yanto Nugroho.
Lanjut Dwi Yanto Nugroho,“Kali ini personel Brimob Banten latihan vertical rescue. Vertical rescue merupakan salah satu kemampuan yang wajib dimiliki personel SAR, mengingat dalam beberapa kasus baik kecelakaan maupun bencana membutuhkan kemampuan itu.” ucap Dwi Yanto Nugroho.
Dwi Yanto Nugroho juga menjelaskan jika latihan SAR ini selain untuk melatih kemampuan SAR personel, juga bertujuan untuk menjaga kebugaran personel agar maksimal dalam melaksanakan tugas ditengah pandemi Covid-19.
Terakhir Dwi Yanto Nugroho berpesan kepada anggota yang mengikuti latihan agar bersungguh-sungguh dalam latihan.
“Latihan ini cukup menguras tenaga, namun sudah menjadi kewajiban sebagai anggota untuk selalu mengamankan, mengayomi dan menyelamatkan korban dari kecelakaan dan bencana dengan cepat, namun kita juga tetap harus memperhatikan keselamatan diri sendiri,” tutup Dwi Yanto Nugroho. (Wie/Asep)
Tidak ada komentar:
Tulis komentar