Tangerang // GebrakNasional.com - Aparat Polsek Balaraja Polresta Tangerang Polda Banten mengamankan 2 orang pria masing-masing berinisial AR (25) warga Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakur, Kabupaten Bogor dan PH (33) warga Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
“Terduga pelaku AR merupakan residivis yang baru 5 bulan keluar dari penjara. Keduanya diamankan karena diduga melakukan tindak pidana penggelapan mobil kontainer dan besi tua sebanyak 24 ton,” kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro, Rabu (29/12/2021).
Wahyu menjelaskan kronologis peristiwa itu. Kata Wahyu, peristiwa berawal pada hari Jumat (24/9/2021) saat terduga pelaku PH yang menjadi sopir dan AR sebagai kernet mengantar besi tua sebanyak 24 ton menggunakan mobil kontainer ke salah satu pabrik peleburan besi di kawasan Balaraja.
Saat tiba di pabrik peleburan, terduga pelaku PH kemudian sempat pulang untuk mandi. Sementara mobil dijaga oleh terduga pelaku AR. Saat terduga pelaku PH kembali, mobil berikut muatan besi tua sudah tidak ada.
“Di sinilah terduga pelaku PH seolah-olah atau berpura-pura tidak mengetahui peristiwa penggelapan mobil kontainer dan besi tua itu. Padahal dari hasil penyelidikan, terduga pelaku PH berperan memberikan kunci mobil asli dan kartu e-toll karena dijanjikan mendapatkan bagian Rp20 juta,” tutur Wahyu.
Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Polsek Balaraja. Terduga pelaku PH bahkan sempat turut menjadi pelapor. Unit Reskrim Polsek Balaraja kemudian melakukan penyelidikan termasuk meminta keterangan terduga pelaku PH.
Petugas melakukan penyelidikan mulai dari pabrik peleburan, rest area, hingga ke Lapas Cipinang karena didapati informasi bahwa terduga pelaku AR merupakan mantan napi di Lapas Cipinang. Petugas juga melakukan penyelidikan ke rumah orang tua terduga pelaku AR di Bogor.
Guna mengungkap kasus itu, penyidik juga mengecek aktivitas transaksi kartu e-toll yang diduga digunakan terduga pelaku AR. Sebelumnya, petugas sudah mengirimkan surat permohonan ke pihak Bank yang mengeluarkan kartu e-toll itu.
“Dari hasil pengecekan itu, diketahui mobil kontainer berikut muatanya keluar tol Karawang Barat pada tanggal 24 September 2021,” terang Wahyu.
Petugas terus melakukan penyelidikan termasuk memeriksa rekaman kamera CCTV jalan tol. Petugas juga sempat melakukan pengejaran ke wilayah Garut karena mendapat informasi terduga pelaku AR sempat bersembunyi di wilayah Garut. Namun didapatkan informasi terduga pelaku AR sudah kembali ke wilayah Gunung Putri, Bogor.
“Akhirnya pada Senin (27/12/2021), kami berhasil mengamankan terduga pelaku AR di sebuah kontrakan di daerah Gunung Putri, Bogor,” tutur Wahyu.
Berdasarkan keterangan terduga pelaku AR, diketahui aksi pencurian atau penggelapan mobil kontainer dan besi tua itu dibantu oleh sopir yakni terduga pelaku PH. Masih berdasarkan keterangan terduga pelaku AR, mobil kontainer berikut muatan besi tua itu dijual seharga Rp170 juta kepada seseorang yang mengaku bernama Mario di sekitaran exit Tol Karawang Barat.
Dalam melakukan aksinya, terduga pelaku AR dibantu seseorang napi yang berada di Lapas Cipinang yang memfasilitasi kepada seseorang yang mengaku bernama Mario.
Saat ini, petugas masih mencari keberadaan mobil kontainer dan muatan besi tua serta mencari orang yang mengaku bernama Mario mengingat berdasarkan keterangan terduga pelaku AR, baru sekali bertemu dengan orang yang mengaku bernama Mario.
“Uang hasil penjualan digunakan terduga pelaku AR untuk membeli motor, telepon genggam, dan juga menikah,” kata Wahyu.
Akibat peristiwa itu, kerugian mencapai Rp1 miliar karena mulai dari muatan besi tua dan mobil kontainer belum bisa ditemukan.
“Kami masih mengembangkan kasus ini. Mencari keberadaan mobil kontainer dan besi tua serta menangkap terduga pelaku lainnya,” tandas Wahyu. (Wie)
Tidak ada komentar:
Tulis komentar