SERANG, GebrakNasional.Com – Semarak hari lahir (harlah) KOPRI ke-54 tahun dan kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP), Korps PMII Puteri (KOPRI) Untirta menyelenggarakan mimbar bebas di depan Kampus A Untirta Pakupatan, Kamis, 25 November 2021.
Ketua Kopri Untirta, Silfiana mengatakan, di usia 54 tahun Korps PMII Puteri eksis dalam mengawal perjuangan melalui dinamika gerakan dalam mengawal perjuangan kaum perempuan sebagai perwujudan dari emansipasi.
“Di usia KOPRI yang sudah bukan muda lagi ini agar tetap selalu konsisten terhadap isu-isu gender terutama hak-hak perempuan yang selalu dimarginalkan,” pungkasnya.
Bersamaan harlah KOPRI dengan kampanye 16 HAKTP, kata Silfiana, pada kesempatan ini, KOPRI sebagai perempuan pergerakan yang mengharuskan peka akan isu-isu gender maka dalam mimbar bebas yang dilaksanakan oleh KOPRI Untirta, menyuarakan Stop Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak.
“Melihat semakin tingginya angka kekerasan seksual yang terjadi terhadap perempuan dan anak di Indonesia berdasarkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) pada tahun 2020, sebanyak 7.191 yang terjadi ini sangat mengkhawatirkan sekali,” tuturnya.
Menurutnya, kasus kekerasan seksual sangat beragam jenisnya, baik verbal maupun non verbal, bahkan siber.
“Pelaku dengan bebas berkeliaran di lingkungan sekitar kita, bahkan bebas dari jeratan hukum. Tetapi di sisi lain, dukungan pemulihan terhadap korban juga sangat minim dan penyangkalan atau menyalahkan korban yang masih tinggi,” jelasnya.
“Untuk itu, KOPRI Untirta mengecam keras segala tindak kekerasan, mendorong agar disahkannya RUU PKS atau TPKS dan KOPRI Untirta terus mengawal Permendikbud-ristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi,” ujar Silfiana. (*/red)
Tidak ada komentar:
Tulis komentar